1Teori
Atom Jonh Daltonas
John Dalton mengemukakan hipotesa tentang
atom berdasarkan hukum kekekalan massa (Lavoisier) dan hukum perbandingan tetap
(Proust). Teori yang diusulkan Dalton:
·
Atom
merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi.
·
Atom
digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur memiliki
atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
·
Atom-atom
bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana.
Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen
·
Reaksi
kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali dari
atom-atom, sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.
Kelebihan dari teori Dalton ini adalah
memulai minat terhadap penelitian mengenai model atom.
Kelemahannya adalah tidak menerangkan
hubungan lautan senyawa dan daya hantar arus listrik, jika atom merupakan
bagian terkecil dari suatu unsure dan tidak dapat dibagi lagi.
2.
Teori Atom J.J Thomson
Setelah penemuan proton oleh Goldstein di
tahun 1886 dan elektron oleh J.J. Thomson di tahun 1897. Kemudian pada tahun
1898 J.J Thomson mengemukakan model atomnya. Model atom Thomson menyatakan
bahwa atom berbentuk bulat dimana muatan listrik positif yang tersebar merata
dalam atom dinetralkan oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif yang
berada di antara muatan positif.
Model atom Thomson didasarkan pada asumsi
bahwa massa elektron lebih kecil dari massa atom, dan elektron merupakan
partikel penyusun atom. Karena atom bermuatan netral, maka elektron yang
bermuatan negatif akan menetralkan suatu muatan positif dalam atom. Hal ini
mendukung keberadaan proton dalam atom.
Kelebihan teori atom Thomson ini adalah
membuktikan adanya partikel lain yang bermuatan negative dalam atom. Berarti
atom bukan merupakan bagian terkecil dari suatu unsure. Selain itu juga
memastikan bahwa atom tersusun dari partikel yang bermuatan positif dan
negative untuk membentuk atom netral. Juga membuktikan electron terdapat dalam
semua unsure.
Kelemahannya adalah belum dapat menerangkan
bagaimana susunan muatan positif dalam bola dan jumlah electron
3.
Teori Atom Rutherford
Eksperimen
yang dilakukan Rutherford adalah penembakan lempeng tipis dengan partikel
alpha. Ternyata partikel itu ada yang diteruskan, dibelokkan atau dipantulkan.
Berarti di dalam atom terdapat susunan-susunan partikel bermuatan positif dan
negatif.
Hasil
penelitian Rutherford sekaligus menggantikan model atom Thomson, Rutherford
mengajukakan model atom yang menyatakan bahwa atom tersusun dari inti yang
bermuatan positif dikelilingi oleh elektron-elektron yang bermuatan negatif,
seperti planet mengelilingi matahari.
Massa
atom terpusat pada inti dan sebagian besar volum atom merupakan ruang
hampa/kosong. Karena atom bersifat netral, maka jumlah muatan positif dalam
inti (proton) harus sama dengan jumlah elektron.
Kelebihan
teori atom Ritherford adalah menyatakan bahwa atom tersusun dari inti atom dan electron yang mengelilingi
inti.
Kelemahannya, model tersebut tidak dapat menerangkan mengapa electron
tidak pernah jatuh ke inti sesuai dengan teori fisika klasik.
4.
Model Atom Borh
Niels
Bohr dengan percobaannya menganalisa spektrum warna dari atom hidrogen yang
berbentuk garis. Hipotesis Bohr adalah :
·
Atom
terdiri dari inti yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang
bermuatan negatif di dalam suatu lintasan.
·
Elektron
dapat berpindah dari satu lintasan ke yang lain dengan menyerap atau
memancarkan energi sehingga energi elektron atom itu tidak akan berkurang. Jika
berpindah lintasan ke lintasan yang lebih tinggi maka elektron akan menyerap
energi. Jika beralih ke lintasan yang lebih rendah maka akan memancarkan
energi.
Kelebihan
atom Bohr adalah bahwa atom terdiri dari beberapa kulit untuk tempat
berpindahnya elektron.
Kelemahan
model atom ini adalah: tidak dapat menjelaskan spekrum warna dari atom
berelektron banyak. Sehingga diperlukan model atom yang lebih sempurna dari
model atom Bohr.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar